I’m A Spider, So What? Bahasa Indonesia Side Chapter 8
Side Chapter 8 Ensiklopedia Skill
Kumo Desu ga, Nani ka?
Penerjemah : Lui Novel
Editor :Lui Novel
Walaupun Aku berniat untuk menjadi seorang
kakak yang ideal, mengapa jadi begini....
"Ini adalah ensiklopedi skill yang
dipegang kediaman keluarga Adipati. Yang selengkap ini masih belum muncul di
pasar-pasar"
Perincian dari skill-skill yang telah
dipastikan tertulis didalam buku ini dengan jelas.
Belum lagi efeknya, bahkan kondisi
mendapatkannya juga tertulis.
Ini seperti buku panduan bermain.
Ngomong-ngomong, intonasi Katia lumayan
mengubah suasananya saat ia berbicara dalam bahasa Jepang atau bahasa dunia
ini.
Berlawanan dengan intonasi seorang pria
Jepang, karena ia seorang bangsawan, intonasinya terdengar seperti seorang
ojou-sama.
Karena Aku tahu siapa dalamnya, pada
awalnya Aku hampir ketawa terbahak-bahak karena saking bedanya, tapi sekarang Aku
sudah terbiasa.
"Luar biasa. Jika Aku memiliki ini, Aku
bisa dapatkan skill apapun yang Aku mau"
"Tidak begitu. Waktu itu terbatas. Lu
harus memutuskan skill-skill yang lu ingin dapatkan terlebih dahulu, dan lu
harus gunakan waktu terbatasnya dengan efisien"
Aku agak gempar dan Aku balikkan
halamannya satu per satu.
Jika ada skill yang diketahui, maka ada
juga skill yang tak diketahui.
Saat Aku lihat ada skill yang tak
diketahui yang sepertinya memiliki efek tinggi, tangan Aku tak terasa berhenti.
"Shun dan Suu, kalian berdua sudah
mendapatkan semua skill status dasarnya, kan? Maka kalian perlu meningkatkannya
selagi masih kecil"
Skill status dasar adalah skill-skill yang
meningkatkan status seperti "Hidup", "Jumlah Sihir", "Power",
dll.
"Skill-skill status dasarnya akan
berevolusi segera sesudah mencapai level 10. Efeknya akan meningkat satu
tingkat, dan diatas itu, perbaikan pertumbuhannya berlanjut sampai naik level.
Sekarang ini, level kita hanya 1 karena kita masih belum menghadapi monster.
Jika kita mendapatkan skill-skill ini yang memiliki perbaikan pertumbuhan
sebelum naik level, maka ini pastinya akan berguna di masa yang akan
datang"
Level kami masih 1.
Level naik bukan hanya dengan membunuhi
monster, tapi juga naik dengan membunuh sebuah makhluk.
Karena kami belum mendapatkan izin untuk
melawan monster, maksud Aku, kami belum mendapatkan izin untuk keluar, untuk
saat ini, level kami tak akan meningkat.
Tetap saja, statusnya meningkat
perlahan-lahan dengan pertumbuhan dan latihan.
Tetapi, statusnya hanya berubah dengan
ekstrim saat naik level.
"Jika bisa, Aku ingin mengevolusikan
skill-skillnya dua kali, tapi memang, itu sedikit berambisi"
Saat level skillnya menjadi 10, skillnya
akan berevolusi dan perolehan skill bisa didapatkan. Ada berbagai keuntungannya.
Tetapi, lebih tinggi levelnya, lebih sulit
meningkatkannya. Kecakapatan skill yang dibutuhkan naik per level, jadi
meningkatkan sampai level 10 itu lumayan sulit.
"Statusnya akan mulai berubah pesat
saat skillnya telah berevolusi ke "Ketabahan", "Benteng",
"Idaten", dll. Akan terasa memuaskan jika levelnya berevolusi ke
situ. Aku ingin mencapai mencapai tingkat sebelumnya dengan cara apapun"
"Iya ya. Tapi, tak terkira bahwa
tidak ada skill yang bisa meningkatkan pendapatan EXP atau keahlian skill"
Dalam kasus seperti RPG, itu pendamping
yang sangat berguna untuk pertumbuhan. Tidak ada skill seperti "Tambahan
EXP".
"Ya. Dan, lu sadar ga?
"Ya"
Aku lihat skill yang tertulis didalam
ensiklopedi skillnya, dan Aku mengerti apa yang ingin dikatakan Katia.
Walaupun Suu melihat ensiklopedi skillnya
dengan Aku, Suu sepertinya tidak menyadarinya.
Rasanya misterius dan meskipun Katia dan Aku
menyadarinya, Aku kayanya merasa tak puas.
"Tidak ada skill bertipe
produksi"
"Dilain pihak, hanya ada skill untuk
bertempur"
Ya, meskipun memiliki jumlah skill
sebanyak itu yang tertulis didalam sebuah buku, tipe produksi atau yang
disebut-sebut skill non-tempur tidak ada sama sekali.
Ada skill-skill yang terlihat seperti
skill tipe produksi jika digunakan, tapi semuanya hanyalah efek sekunder dari
skill tempur.
Meskipun adanya skill sebanyak ini, ada
rasa aneh bahwa semua skill-skillnya hanya memiliki isi sepihak.
Ini rasa yang aneh yang bisa kami sadari
mungkin karena Katia dan Aku telah bermain game-game di Jepang.
Orang-orang yang hidup di dunia ini,
asalnya pasti percaya bahwa skill adalah hal seperti itu.
"Seolah-olah dunia ini untuk
bertarung"
Aku merasa takut dalam diri Aku sendiri
pada kata-kata yang Aku ucapkan.
Dunia dimana level tak akan naik kecuali
sesuatu itu terbunuh.
Hanya skill bertipe tempur.
Seolah-olah dunianya sungguh mendorong
untuk bertarung.
"Walaupun ini sesuatu yang masih
belum terkenal, pasukan Raja Iblis sepertinya sedang meningkatkan persenjataan
mereka dengan cepat"
"Itu...."
"Mungkin sekali suatu hari mereka
akan menyerang. Sampai itu terjadi, kita harus menjadi lebih kuat sebisa
mungkin"